Dalam ilmu teknik sipil, jenis tanah dilihat dari besar
butiran tanah. Secara garis besar dikedalaman tanah terdapat tanah yang
mengandung butiran berdiameter besar seperti pasir/ krikil, batuan dan tanah
berbutir halus seperti lanau, lempung. Tanah berbutir halus pada umumnya
mempunyai kekuatan geser lebih rendah dari tanah berbutir besar. Tanah berbutir
halus yang sering dijumpai adalah lempung atau lanau yang mempunyai tingkat
kestabilan rendah, oleh karena itu perlu diadakannya perbaikan tanah.
Dalam
praktek usaha perbaikan tanah sering dijumpai dari cara yang tradisional sampai
cara yang modern. Kedua cara tersebut dapat diterima tetapi secara ekonomi pada
prinsipnya adalah stabilitas tanah ini untuk mencari alternatif perbaikan tanah
yang termurah dan berkonsidi cukup stabil. Hampir selalu usaha perbaikan tanah
menjadi mahal karena menyangkut perbaikan tanah dalam volume yang sangat besar.
Ada beberapa metode perbaikan tanah dibahas secara ilmiah
yaitu :
1. Perbaikan
tanah secara mekanis/energi :
Perbaikan
secara mekanis adalah metode perbaikan yang sering digunakan dalam usaha-usaha perbaikan tanah. Perbaikan
secara mekanis ini merupakan perbaikan tanah dengan usaha pemaksan terhadap perubahan masa tanah.
Secara
alamiah tanpa disadari sering melakukan perbaikan tanah secara tradisonal
dengan menumbuk/ memadatkan tanah secara rutin, misalnya terhadap beban
lalulintas, kereta api, bangunan-bangunan, akan menimbulkan pemadatan tanah
yang berujung pada perbaikan secara tidak langsung yang akhirnya tanah tersebut
menjadi lebih kuat.
Beberapa metode perbaikan tanah secara mekanis :
Metode
gilasan
Perbaikan
tanah dengan gilasan diutamakan untuk tanah yang berkohesif. Model perbaikan
tanah dengan gilasan diutamakan untuk tanah yang berkohesif. Cara kerjanya
adalah butiran tanah ditekan secara langsung sehingga orientasinya berubah dan
memaksa rongga udara dalam tanah berkurang. Peralatan
lapangan yang dipakai untuk perbaikan dengan tipe gilasan yang banyak dalam
praktek adalah:
·
Steel whell roller.
·
Roda ban pneumatik : alat berat
gilasan/beroda angin dengan
·
berat
kotor w = 13 ton dst.
·
Roda baja bergigi : alat berat gilas dengan
berat kotor w = 8,10 dan 12 ton
Metode
tumbukan
Perbaikan tanah dengan
tumbukan dilakukan secara dinamis untuk lapisan permukaan dan lapisan dalam
tanah. Cara tumbukan ini juga disebut
tipe kompaksi. Tumbukan dengan berat khusus dan getar yang bekerja simultan
dinamakan tumbukan dinamis atau dynamic konsolidation. Cara ini diutamakan
untuk tanah yang berbutir agar kasar, sangat tebal lapisannya dan basah,
misalnya pada suatu deposit pasir atau
tanah berpasir. Prinsip cara kerja pemadatan dengan tumbukan adalah pemadatan
secara paksa dimana akan terjadi pemampatan seketika. Caranya adalah dengan menjatuhkan
beban seberat 3 sampai 20 ton dari ketinggian 4 sampai 20 m. Sehingga energi
yang besar memaksa terjadinya kepadatan langsung. Beban dapat dibuat dari baja atau
beton bertulang yang dikatrol dengan mekanisme khusus sehingga mampubekerja efisien
dan cepat.
Metode
Getaran
Metoda tekanan, tumbukan dan
getaran seringdisebut metoda energi yang mana pada prinsipnya akan mendorong
udara dan air tanah serta rongga tanah akan mampat dan rongga tersebut akan
mengecil atau bahkan hilang. Proses
pemampatan tanah juga merubah orientasi butir
menjadi tersusun. Besar energi yang timbul akan
tergantung pada besar beban dan besar usaha dari alat yang digunakan dan tentu
disesuaikan dengan kebutuhan dalam praktek.
2.
Perbaikan Tanah dengan Cara Perkuatan
Beberapa metode perbaikan dengan cara perkuatan sebagai berikut :
Pemasangan
Vertical Drain
Tanah
lempung lunak jenuh adalah tanah dengan rongga kapiler yang sangat kecil
sehingga proses
konsolidasi saat tanah dibebani memerlukan waktu cukup lama,
sehingga untuk mengeluarkan air
dari tanah secara cepat adalah dengan mebuat vertical
drain pada radius tertentu sehingga air yang
terkandung dalam tanah akan
termobilisasi keluar melalui vertical drain yang telah terpasang.
Vertical
drain ini dapat berupa stone column atau menggunakan material fabricated
lainnya.
Pekerjaan vertical drain ini biasanya dikombinasikan dengan
pekerjaan pre-load berupa timbunan
tanah, dengan maksud memberikan beban
pada tanah sehingga air yang terkandung dalam tanah
bisa termobilisasi dengan
lebih cepat.
Menggunakan
Cerucuk Bambu atau Corduroy
Prinsip kerjanya sebelum dilakukan penimbunan terlebih dahulu memasang
bantalan baik yang
terbuat dari bambu (cerucuk) atau dari kayu gelondongan (corduroy)
sehingga saat tanah dihampar
tidak bercampur dengan tanah asli dibawahnya
dan tanah timbunan tersebut membentuk satu
kesatuan yang mengapung diatas tanah
aslinya semacam ponton yang mengapung diatas air.
Biasanya digunakan kayu bakau, terutama pada tanah lunak. Metode ini
sebagai perkuatan yang
termurah. Sistem ini lebih sesuai untuk tanah yang
selalu basah atau muka air selalu dipermukaan,
misal pada proyek didaerah
pantai. Jenis kayu bakau setempat yang
kuat dan bulat diameter sekitar
5 sampai 10 cm dengan panjang 2 samapi 5 meter.
Pemancangan tiang cerucuk secara manual
biasanya.
Menggunakan
Tiang Pancang
Tiang pancang adalah beton prategang yang digunakan untuk pondasi dalam, tiang pancang sangat efektif digunakan pada tanah jenis tanah yang lunak.
Metode
Perbaikan Tanah Dengan Geosintetik
Metode perbaikan dengan cara ini adalah metode perbaikan tanah dengan menggunakan material buatan berupa polymer sintesis jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :
- Geotekstil
- Geomembrane
- Geogrid
- Geonet
- Geomat
- Geosynthetic Clay Liner Atau GCL
- Geopipe
- Geocomposit dan
- Geocell